Facebook

Diberdayakan oleh Blogger.

The Best Manuka Honey Products

The Best Manuka Honey Products

Video Of the Day

Penjelasan Mengenai hal-hal yang menyebabkan Perbedaan Grade Madu Manuka ditinjau dari kandungan metilglioksal (MGO), dan dehidroksiaseton (DHA) sebagai prekursor/pembentuk metilglioksal dalam madu manuka.





Madu manuka memiliki grade yang berbeda-beda ditinjau dari kandungan senyawa penanda kimianya. Dalam Hal ini UMFHA selaku asosiasi yang membawahi lebih dari 60 perusahaan madu manuka dengan trade mark UMF® menetapkan  grade madu manuka berdasarkan senyawa metilglioksal (MGO), leptosperin, dan dehidroksiaseton (DHA). Setiap madu manuka yang dihasilkan memberikan angka UMF® yang berbeda-beda (5+, 10+, 15+, 20+, 25+…dst), utamanya hal ini secara khusus disebabkan kandungan senyawa metilglioksal yang berbeda-beda pada madu manuka. Bervariasinya kandungan metilglioksal pada madu manuka ini  disebabkan oleh jumlah kandungan metilglioksal dan dehidroksiaseton sebagai prekursor metilglioksal yang berbeda-beda pula pada waktu madu manuka tersebut dipanen dan setelah diproses menjadi produk madu manuka siap konsumsi. Perbedaan kandungan metilgllioksal dalam madu manuka pada saat dipanen secara tidak langsung disebabkan perbedaan kandungan dehidroksiaseton dalam madu manuka yang bervariasi. Semakin tinggi kandungan dehidroksiaseton dalam madu manuka, semakin besar pula peluang madu manuka tersebut memiliki kandungan metilglioksal (MGO) yang tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Simon Willians dkk  di Universitas Waikato ( Williams, Simon, et al, 2014) menyebutkan bahwa kandungan DHA/gula yang berbeda-beda pada madu manuka bisa disebabkan beberapa faktor dibawah ini :

a). Area dimana nektar bunga manuka tumbuh dan tahun dipanennya bunga tersebut
     Bunga manuka  yang tumbuh di wilayah Auckland, dan Northland timur bagian atas New      Zealand   secara khusus memiliki kandungan DHA/gula yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lain pada hasil penelitian tersebut. Selain itu, kandungan metilglioksal (UMF®) semakin tinggi di bunga manuka yang telah lama dipanen (di tahun yang sudah lama), yang mengindikasikan  bahwa kandungan DHAnya semakin menurun seiring lama waktu penyimpanan karena terkonversi menjadi metilglioksal.
b) Variant galur dan sifat fisik bunga manuka
Nektar bunga manuka yang menghasilkan DHA lebih tinggi biasanya  memiliki ciri fisik berbunga tunggal dan berwarna pink. Lebih jauh, nektar bunga manuka (Leptospermum scoparium) galur tertentu seperti galur Martiniii, Tui, Kea, Burgundy Queen, Wiri Donna, dan Wiry Amy memiliki kandungan DHA/gula yang relatif lebih tinggi dibandingkan galur lain.

c). Komposisi Leaf Oil
Ditemukan adanya korelasi antara kandungan leaf oil dan DHA/gula di beberapa region.

d). Jenis Kelamin Bunga
 Bunga Jantan dilaporkan memiliki kandungan DHA/gula lebih tinggi dibandingkan  yang betina

e). Usia Bunga
Semakin lama atau berumur bunga manuka, yang ditandai dengan warna bunga yang semula hijau menjadi  merah tua, maka semakin tinggi kandungan DHAnya.

f). Organisme lain
Adanya organisme seperti jamur jelaga, mikroba, dan serangga diindikasikan menghasilkan kandungan DHA tinggi pada nektar bunga manuka. Hal ini bisa saja diakibatkan oleh stress bunga itu sendiri, atau DHA dihasilkan oleh mikroba pada bunga manuka tersebut.
Tingginya kandungan dehidroksiaseton (DHA) dalam madu manuka tidak memiliki arti bagi konsumen apabila senyawa DHA tersebut tidak terkonversi menjadi metilglioksal yang merupakan senyawa utama yang dikenal memiliki kemampuan antibakteri pada percobaan in-vitro. Tingginya kandungan metilglioksal dalam madu manuka selain karena disebabkan konversi DHA menjadi metilglioksal selama penyimpanan (4°-37°C), juga disebabkan beberapa hal lain.  Penelitian lain yang dilakukan di Universitas Auckland tahun 2009 (Stephens, J.M, et al, 2009), menyatakan bahwa kandungan metilglioksal pada madu manuka ditentukan oleh aspek monofloral nektar bunga manuka dan jenis varietas bunga manuka (Leptospermum) pada saat madu manuka dipanen. Kandungan senyawa fenolik dalam nektar bunga manuka dilaporkan ternyata juga memiliki pengaruh terhadap metilglioksal yang dihasilkan mengingat gugus senyawa fenolik yang bisa memiliki sifat mengikat protein yang ditambahkan lebah sehingga metilglioksal hanya sedikit yang terkonversikan dari dehidroksiaseton yang sudah ada pada nektar bunga manuka. Hal ini dapat dipahami mengingat reaksi konversikan dehidroksiaseton menjadi metilglioksal dipengaruhi secara nyata oleh keberadaan protein, atau dalam hal ini adalah asam amino (prolin, lisin, fenilalanin, serin)  yang merupakan monomer-monomer pembentuk protein (Grainger, M.N.C, et al, 2016).
Dengan memahami aspek perubahan konversi DHA ke MGO ini, maka konversi DHA ke MGO bisa saja dipercepat apabila madu manuka mengalami pemanasan dengan waktu yang cukup lama pada suhu tertentu. Akan tetapi perlakuan ini merupakan salah satu tindakan yang tidak diperbolehkan dan dianggap tindakan adulteries, serta bisa  mengakibatkan kerusakan madu, dengan ditandai tingginya kandungan produk samping pemanasan dan kerusakan madu, yaitu hidroksimetilfurfural (HMF). Untuk itu UMFHA salah satunya mengatur kadar HMF madu manuka tidak melebihi 40 mg/kg untuk mencegah praktek perlakuan pemanasan tidak wajar terhadap madu manuka dengan tujuan menaikkan kadar MGO madu manuka tersebut.

SARAN UNTUK KONSUMEN
Pastikan anda hanya membeli madu manuka asli yang memiliki nomor lisensi UMFHA, dikarenakan setiap madu manuka yang tergabung dalam UMFHA dan madu manuka telah memiliki lisensi UMF telah diaudit mutu, keaslian dan kebenaran klaim labelnya oleh laboratorium independent pada saat produksi dan post market. UMFHA menghabiskan banyak dana riset untuk rating system yang bertujuan memastikan bahwa madu manuka yang dihasilkan oleh setiap anggota asosiasi UMFHA adalah sesuai standar yang diterapkan pada saat produksi dan juga setelah produk tersebut sudah dijual di toko.  Keaslian, kemurnian, dan penanganan yang alami namun modern terhadap madu manuka dengan lisensi UMF menjadikan madu manuka UMF berlisensi dapat menjadi pilihan yang tepat untuk  membantu anda dalam program mendapatkan keturunan.
Pastikan anda  mendapatkan madu manuka yang berlisensi UMFTM untuk program kesuburan anda untuk hasil lebih optimal. Mengapa?  Karena setiap madu manuka UMFTM yang dihasilkan memiliki jaminan mutu tertinggi dimana produk yang dihasilkan harus melalui beberapa tes ulang mutu diantaranya adalah :
  1. Metilglioksal sebagai antibakteri utama pada madu manuka, untuk mengetehui asal senyawa dan
      total jumlahnya
  2. Dehidroxyacetone (DHA) sebagai prekursor metilglioksal alami pada madu manuka
  3.  Hidroxymetilfurfural (HMF) sebagai parameter kerusakan atau pemanasan pada madu
  4.  Kadar gula glukosa, fruktosa, sukrosa, pestisida,  dan antiobiotik
Madu Manuka Streamland merupakan salah satu  madu manuka yang merupakan anggota UMFHA dengan nomor lisensi 2010, dan juga telah melalui program pengawasan mutu yang ketat pada saat produksi dengan nomor RMP (Risk Management Program) nomor SLP8. Produk Madu Manuka Streamland juga telah terdaftar di BPOM RI untuk memenuhi regulasi madu asli Indonesia sesuai SNI 01-3545-2004.
Produk-produk kami telah tersedia di supermarket-supermarket premium, klinik kesehatan, klinik herbal, dan beberapa  apotik terkemuka di Jabotabek, Surabaya, Medan, Bandung, Bali, Balikpapan, dan Palembang.


 


Untuk inquiry dan pemesanan, hubungi nutritionist dan customer service kami di
Mobile : 088262263390

WA       :  082123570024

https://api.whatsapp.com/send?phone=+6282123570024&text=Halo%20Admin,%20%20Saya%20Ingin%20Pesan%20Produknya.




Baca Juga :





Share on Google Plus

About Madu Manuka

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.situs.web.id