Facebook

Diberdayakan oleh Blogger.

The Best Manuka Honey Products

The Best Manuka Honey Products

Video Of the Day

Menentukan Keaslian Madu Manuka berdasarkan taksonomi, sifat fisik, dan penanda kimianya



Sifat Origin Madu Manuka
Madu manuka dihasilkan dari 2 jenis bunga yang jenisnya berdekatan, dimana kedua bunga tersebut akhirnya sama-sama disebut sebagai manuka. Sumber yang umum dari bunga ini adalah Lepstospermum scoparium. Nama lain dari tanaman ini adalah kahikatoa, red tea tree, dan red manuka.

Tanaman kedua adalah Kunzea ericoides (direklasifikasikan dari Leptospermum ericoides pada 1983) dan disebut sebagai manuka dan kanuka. Nama lain meliputi white manuka, white tea tree, dan health like manuka. 
Lepstospermum adalah genus yang meliputi lebih dari 80 spesies yang tersebar sepanjang ujung South West Pacifik. Hibridisasi dan perkawinan silang terjadi secara alami antara beberapa spesies dan ini juga digunakan sebagai alat untuk menyebarkan serbuk sari diantara galur bunga tersebut.

Kedua jenis tanaman tersebut, manuka dan kanuka telah lama digunakan oleh orang  Maori dan pendatang Eropa untuk tujuan pengobatan. Hal ini meliputi penggunaan batang tanaman untuk mengkompres, pilek, flu, dan sakit perut. Kedua tanaman tersebut dijuluki “tea tree”, atau tanaman teh, yang disebabkan praktek pembuatan teh dari daun-daunnya.

Identifikasi secara fisik antara kedua tanaman tersebut sering sulit dilakukan bahkan oleh peneliti berpengalaman sekalipun. Dalam beberapa kasus, ada karakter-karakter yang dengan mudah dapat diidentifikasi, semisal bunga dan kapsul biji pada manuka dapat berjumlah 2 kali ukuran kanuka, dan kanuka dewasa biasanya berukuran lebih besar dari manuka. Tanpa adanya ciri-ciri tersebut, pengetahuan yang lebih terperinci tentang perbedaan taksonomi diperlukan untuk membedakan keduanya. Satu perbedaan yang menonjol adalah daun manuka terasa lebih tajan daripada kanuka. Namun tanpa adanya pengalaman sebelumnya, hal ini akan sulit untuk diinterpretasikan.


Warna
Madu Manuka berwarna gelap (sekitar 84mm warna dasar ± 11.8mm SD - Pfund scale), aroma herbal kuat, karakteristik woody, dan sering bersifat “thixotropic” atau gampang beku seperti madu Heather Eropa (Calluna vulgaris). Jenis Leptospermum lain di Australia (L.polygalifolium) juga memperoleh namanya (jellybush) dari sifat thixotropic madu ini.

Konduktivitas
Konduktivitas adalah pengukuran tidak langsung dari kandungan mineral dalam madu. Kebanyakan madu bunga memiliki kandungan mineral  dan konduktivitas yang rendah. Namun, manuka memiliki konduktivitas yang lebih tinggi dari konduktivitas normal (sekitar 4 kali dari madu bunga normal), mendekati konduktivitas beberapa madu  honeydew. Madu ini memiliki rata-rata 0.58 ± 0.154 standar deviasi (SD). Hal ini juga dikarenakan manuka menjadi sumber honeydew, atau ini memang menjadi ciri khas madu manuka.


Manuka sebagai sumber Honeydew
Kedua bunga, manuka dan kanuka disukai oleh beberapa jenis serangga, namun secara khusus Eriococcus sp dan Coelostomidia sp. Serangga-serangga ini merupakan produsen honeydew, dan keberadaan serangga-serangga ini diobservasi sebagai jamur hitam pada manuka dan kanuka, dan  tanaman-tanaman ini mengeluarkan aroma honeydew yang manis. Jamur hitam ini dilihat sebagai warna hitam di seluruh tanaman namun secara khusus pada cabang dan batang  tanaman.
Telah umum pada elemen-elemen honeydew (partikel jamur dari kapang hitam) ditemukan dalam madu manuka. Adalah mungkin bahwa sifat konduktivitas tinggi madu manuka disebabkan karena ia dijadikan sumber honeydew.

Yang mengherankan, ada pengamatan-pengamatan dari peternak lebah yang melaporkan sejumlah produksi madu yang signifikan (>20kg per sarang lebah) setelah penyerbukan manuka selesai dengan adanya madu yang dikumpulkan tampak dan terasa seperti manuka. Adalah memungkinkan bahwa ini adalah dikarenakan jumlah pollen manuka pada madu  yang rendah namun menunjukkan beberapa sifat manuka.
Serbuk Sari (Pollen)
Analisis pollen (serbuk sari) madu manuka adalah faktor penentu yang dapat dipercaya  mengenai asal floral madu manuka. Manuka diklasifikasikan sebagai madu monofloral bunga manuka bila mengandung lebih dari 70% serbuk sari manuka. Namun ada beberapa contoh beberapa sumber madu yang lain yang dapat menyediakan proporsi signifikan nektar tanpa ada kontribusi terhadap spektrum serbuk sari, sehingga jumlah 70% serbuk sari manuka atau lebih dapat  dianggap melebih-lebihkan kontribusi nektar manuka. Dua jenis madu  yang juga perlu diperhatikan adalah rewa rewa dan Beach honeydew. Kedua jenis madu ini punya warna yang mirip dengan manuka dan keduanya punya aroma yang kuat dan tidak berbeda dengan manuka.

Pada kasus madu rewa-rewa, madu ini memiliki jumlah pollen yang rendah. Madu yang dianggap sebagai manuka dengan total pollen dibawah 200.000 pollen per 10 gram dan dengan adanya pollen rewa-rewa, maka hal ini perlu secara hati-hati diperhatikan, bahkan apabila memiliki lebih dari 70% serbuk sari  manuka.

Hal yang sama berlaku juga untuk manuka  dan Beech Honeydew. Campuran ini bisa sulit sekali ditentukan karena konduktivitasnya yang tinggi  dan adanya elemen-elemen honeydew manuka namun pada kondisi yang ekstrim, spektrum gulanya akan menjadi bias terhadap sisi honeydewnya.

Karena sifat thixotropic madu manuka, proses ekstraksi madu memerlukan mekanisme untuk mengendurkan  atau “penusukan” sebelum esktraksi. Beberapa produsen menggosok sarang lebah ke tulang tengah daripada menggunakan “loosener” madu. Sebagai madu yang bernilai tinggi, produsen juga mungkin mengambil madu dari tempat sekitar atau yang dekat dengan sarang lebah dimana ada kemungkinan tinggi adanya serbuk sari yang disimpan, karena hal ini dan teknik-teknik ekstraksi yang khusus dari madu manuka menghasilkan jumlah pollen yang 
tinggi oleh spesies lebah yang mencari makan dari pollen dan bukan berdasarkan sumber nektar. Untuk tujuan analisis serbuk sari, spesies ini adalah tidak diperhitungkan namun menyebabkan persentase serbuk sari manuka menjadi rendah. Produsen-produsen madu  perlu untuk menyesuaikan pengelolaannya untuk meminimalkan efek ini dan konsumen perlu mengetahui efek ini apabila menginterpretasikan data pollen.
Ada upaya mendiskreditkan 70% level serbuk sari yang dibutuhkan untuk klasifikasi monofloral dengan mengatakan bahwa L. scoparium hanya menghasilkan sedikit serbuk sari dan diamati bahwa lebah tidak mengumpulkan serbuk sari tersebut dalam jumlah yang banyak. Namun yang menghasilkan madu adalah pengumpul nektar, bukan pengumpul serbuk sari (2 hal ini adalah berbeda. Sumber serbuk sari pada madu manuka (tidak kelihatan oleh mata telanjang) adalah serbuk sari yang jatuh kedalam nectar dari ujung atas bunga dan kemudian diambil oleh lebah yang mengumpulkan nectar tersebut.
 Serbuk sari dari bunga  manuka dan kanuka sulit dibedakan menggunakan mikroskop. Adanya upaya untuk membedakan kedua madu tersebut terhalangi oleh hal ini dan juga oleh kedekatan keduanya (bahkan terkesan saling tumpang tindih) dari segi waktu berbunga, dan oleh fakta bahwa kedua bunga tersebut menggunakan nama “Manuka”.

Aktivitas Antibakteri dalam Madu Manuka –“Active” Manuka Honey
Satu hal yang menarik menagenai madu manuka adalah aktivitas antibakterinya. Sering aktivitas antibakterinya hanya disingkat menjadi “Active” atau “Active Manuka”. Sebagian besar madu memiliki sifat antibakteri, bahkan beberapa sangat tinggi. Namun secara normal aktivitas antibakteri ini secara eksklusif disebabkan oleh Hidrogen peroksida dan disingkat sebagai peroxide activity atau PA. Aktivitas peroksida ini disebabkan aktivitas enzim glucose oxidase dalam madu. Seperti enzim-enzim lainnya, Glucose oxidase menjadi inaktif seiring berjalannya waktu oleh cahaya dan panas. Semakin kuat vahaya dan atau panas, semakin cepat enzim ini diinaktifkan. Suhu ruang dan rendahnya cahaya, pada kisarn waktu tertentu secara teoritis akan mengurangi aktivitas glucose oxidase.



Aktivitas Non Peroksida 
Madu Manuka juga memiliki derjat antibakteri yang bervariasi dikarenakan kandungan H20(hydrogen preoksida). Namun  ternyata  tetap ditemukan aktivitas antibakteri dalam madu manuka setelah H20dinetralkan dengan enzim katalase. Aktivitas ini selama ini disebut sebagai NPA (Non Peroxide Activity). Huruf UMF® (Unique Manuka Factor) telah dipatenkan di New Zealand  oleh asosiasi produsen madu manuka (UMFHA) untuk mewakili standar NPA sebagai aktivitas antibakteri yang memiliki perbandingan ekuivalen  dengan aktivitas antibakteri disinfektan fenol. Huruf UMF® biasanya diikuti oleh angka. Angka ini merujuk pada persentase fenol dalam air. Semisal UMF®  20+ NPA setara dengan aktivitas antibakteri 20% larutan fenol dalam air.  Hingga tahun 2006 hanya sebagian kecil dari NPA yang tercatat atas penemuan sejumlah senyawa yang ada dalam madu manuka.  Selain madu manuka dengan klaim UMF® , banyak madu manuka yang dilabelkan mengacu pada aktivitas NPA ini, diantaranya adalah klaim  NPA, "active", atau hanya mencantumkan angka pada label madunya seolah-olah menunjukkan aktivitas antibakteri NPA. Tidak seperti madu manuka yang memiliki klaim UMF® resmi berlisensi dimana mutu, dan kebenaran labelnya dapat dipertanggungjawabkan karena diaudit oleh laboratorium independent, mutu, dan keakuratan klaim label  produk madu manuka dengan klaim yang mengacu pada NPA di luar madu UMF®  kurang bisa dapat dipertanggungjawabkan. 

Methylglyoxal
Pada tahun 2006, metilglioksal (MG) ditemukan oleh Prof. Thomas Henle dari Universitas Dresden, Jerman sebagai senyawa utama dalama madu manuka yang bertanggungjawab terhadap sifat antibakteri madu manuka di luar hidrogen peroksida  (Non Peroxide Activity) atau dikenal juga sebagai NPA. Penemuan ini telah dikonfirmasi dan diteliti juga oleh Universitas Waikato pada tahun 2007. Metilglioksal ditemukan dalam beberapa senyawa pangan namun hanya dalam jumlah kecil (biasanya kurang dari 10 ppm) dibandingkan dengan madu manuka dengan NPA tinggi.

Metilglioksal adalah anggota anggota grup dikarbonil (sekelompok senyawa-senyawa toksik) dan pada level tertentu pada madu manuka (lebih dari 1000 ppm). Muncul pertimbangan mengenai keamanan pangannya. Metilglioksal adalah precursor utama dari Advance Glycation end product (AGE). AGE sering dihubungkan dengan beberapa  penyakit yang berhubungan dengan penuaan seperti Alzheimer, penyakit cardiovascular, stroke, katarak, kanker, dan diabetes. Tubuh memiliki system ensim spesifik (system enzim  glyoxalase) untuk mendetoksifikasi senyawa ini.

System enzim ini telah ditemukan dalam bentuk kehidupan terendah  di bumi, dan juga pada mamalia, menunjukkan bahwa detoksifikasi metilglioksal secara universal penting bagi sebagian besar kehidupan di bumi.
Manfaat utama madu manuka NPA/MG adalah dapat disterilkan dengan iradiasi untuk digunakan sebagai wound dressing. Secara teoritis iradiasi ini juga akan menetrlkan glucose oxidase dikarenakan ukuran molekul yang besar dan sifat rapuh glucose oxidase. Untuk digunakan dalam aplikasi topical wound dressing (luka luar), MG memiliki dampak negatif yang  minimal terhadap tubuh. Namun mengkonsumsi NPA/UMF dalam jumlah tinggi adalah hal yang berbeda. Dikarenakan madu manuka dengan MGnya belum memiliki efek terkait efek metilglioksal yang telah dibuktikan ketika ditelan, maka perlu diperhatikan bahwa mengkonsumsi madu manuka dengan kadar metilglioksal tinggi dikhawatirkan menghasilkan resiko kesehatan yang tinggi. Hal ini akan dibahas pada artikel kemudian (Penelitian di Inggris mengenai tingkat kemananan madu manuka UMF®  20+)

Penelitian lebih lanjut di Universitas Waikato di New Zealand menunjukkan MG dalam madu manuka diturunkan dari  dihydroxyacetone (DHA) yang dapat ditemukan dalam bunga-bunga dari sub spesies L. scoparium. Adalah jelas dari penelitian tahun 2009 bahwa senyawa ini ditemukan dalam jumlah yang bervariasi pada berbagai sub spesies L. scoparium. Mengutip dari  peneitian tersebut, semua nektar manuka mengandung  dihydroxyacetone namun dalam jumlah yang bervariasi. Ada jumlah yang bervariasi senyawa dihydroxyacetone  dalam nektar dan pohon manuka tertentu  memiliki potensi  untuk menghasilkan madu dengan aktivitas antibakteri, sedangkan pohon yang lain tidak.

Karena variasi tersebut, MG dan DHA tidak dapat digunakan sebagai senyawa penanda floral kuantitatif pada madu manuka. Begitu juga level aktivitas NPA madu manuka bukan merupakan indikator kemurnian madu manuka. Begitu pula dengan MG dimana kandungannya meningkat karena DHA terurai menjadi MG seiring waktu. Apabila kandungan MG berubah-ubah seiring waktu, hal itu tidak dapat mewakili proporsi nektar manuka. Lebih lanjut, hasil penelitian di Australia pada tahun 2011 menemukan kandungan  DHA/MG dalam madu dari 4 spesies Leptospermum. Penelitian awal ini setidaknya menunjukkan bahwa semakin banyak spesies dari Leptospermum yang akan mengandung DHA/MG.

Tidak semua madu manuka mengandung PA (Peroxide Activity) dan tidak semua madu manuka mengandung NPA. Beberapa madu manuka memiliki keduanya dan beberapa lain memiliki dalam jumlah sedikit, bahkan tidak sama sekali. Juga terdapat faktro variasi musim, dimana kedua tipe aktivitas tersebut bisa  ada atau tidak pada musim tertentu. Lebih lanjut, manuka telah diteliti di laboratorium  adalah efektif melawan beberapa galur bakteri  yang menginfeksi luka, dan efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Namun perlu diperhatikan bahwa temuan aktivitas  yang tercatat dalam laboratorium tidak secara otomatis dapat diterjemahkan kepada aktivitas yang sama pada aplikasi topikal (oles) atau konsumsi secara oral. 


Pentingnya Jaminan Mutu dan Keaslian Madu Manuka berdasarkan Penanda Kimianya
Karena banyak madu manuka yang diduga palsu, atau madu manuka yang klaim labelnya tidak sesuai isi, dan tidak dapat dipertanggungjawabkan beredar di pasaran internasional, maka Pemerintah New Zealand di bawah Ministry of Primary Industry pada tahun 2014 mengeluarkan peraturan terkait  standar mutu, klaim  dan pelabelan madu manuka.  Peraturan ini terangkum dalam  recent interim labeling guideline sebagai pedoman pelabelan madu manuka resmi untuk menghindari praktek pemalsuan dan penyesatan konsumen madu manuka kedepannya. 

Salah satu dampak dari pedoman pelabelan tadi adalah tidak diperbolehkannya pencantuman klaim  NPA atau klaim yang mengacu kepada NPA pada label  madu manuka, yang mulai efektif per Januari 2016. Hal ini dikarenakan  NPA digolongkan sebagai  klaim terapetik yang seharusnya tidak boleh digunakan pada produk makanan. Klaim NPA juga  menunjukkan  aktivitas antibakteri secara in vitro, yaitu uji  analisa praktis di luar tubuh (dalam lab) yang semua parameter lingkungannya dapat dikendalikan,  sedangkan reaksi biologisnya dalam tubuh belum ditetapkan secara jelas mengingat ada faktor enzimatik dan fisiologis secara kompleks yang  terlibat dalam  aktivitas antibakteri madu manuka dalam tubuh.  

Untuk itu UMFHA, asosiasi produsen madu manuka dengan klaim UMF®  telah mengubah acuan perhitungan angka  UMF® yang semula mengacu kepada NPA, kini berubah menjadi rating system yang mengacu kepada level penanda-penanda kimia dalam madu manuka. Penanda kimia spesifik dalam madu manuka diantaranya adalah : metilglioksal, DHA (dihidroxyaseton), dan leptosperin /leptosin methyl syringe 4-O-ß-D-gentibiose).

Khusus untuk senyawa leptosperin (dikenal juga sebagai leptosin), perlu diketahui bahwa senyawa ini ditemukan  oleh tim ilmuwan dari  Universitas Hyogo, Jepang baru-baru ini. Leptosperin diketahui merupakan glikosida unik dari metil syringat, senyawa fenolik yang terdapat dalam jumlah siginifikan dalam madu manuka. Dari beberapa penelitian tersebut, dilaporkan bahwa leptosperin dapat menjadi penanda kimia yang paling akurat untuk menunjukkan keaslian madu yang diperoleh dari bunga manuka berdasarkan pertimbangan eksklusivitasnya dalam madu manuka, kestabilannya oleh pemanasan, dan sifat konstannya seiring waktu.  
Hal ini menunjukkan bahwa  klaim UMF® tetap merupakan klaim jaminan mutu ( quality trade mark) yang paling dapat dipercaya secara internasional untuk  menjamin kemurnian, keaslian, dan keakuratan label produk madu manuka.  Level spesifik yang diacu pada rating system klaim UMF®adalah level mg/kg metilglioksal dalam madu seperti yang tertera di tabel di bawah ini :

Methylglyoxal Level
UMF® Grade
≥83 mg/kg
5+
≥263 mg/kg
10+
≥514 mg/kg
15+
≥573 mg/kg
16+
≥696 mg/kg
18+
≥829 mg/kg
20+
≥1200 mg/kg
25+
≥1449 mg/kg
28+

  
               (www.umf.org.nz)


SARAN UNTUK KONSUMEN
Pastikan anda hanya membeli madu manuka UMF®   berlisensi  dikarenakan setiap madu manuka yang tergabung dalam UMFHA dan telah memiliki lisensi UMF® telah diaudit mutu, keaslian dan kebenaran klaim labelnya oleh laboratorium independent pada saat produksi dan post market.
Setiap madu manuka UMF® yang dihasilkan harus melalului beberapa tes ulang mutu diantaranya adalah :
1. Metilglioksal sebagai antibakteri utama pada madu manuka, untuk mengetehui asal senyawa dan total jumlahnya
2. Dehidroxyacetone (DHA) sebagai prekursor metilglioksal alami pada madu manuka
3. Hidroxymetilfurfural (HMF) sebagai parameter kerusakan atau pemansan pada madu
4. Kadar gula glukosa, fruktosa, sukrosa, dan antiobiotik
Madu Manuka Streamland merupakan salah satu  madu manuka UMF® berlisensi yang merupakan anggota UMFHA dengan nomor lisensi 2010. Madu Manuka Streamland  telah melalui program pengawasan mutu yang ketat pada saat produksi dengan nomor RMP (Risk Management Program)  SLP8. Produk Madu Manuka Streamland juga telah terdaftar di BPOM RI untuk memenuhi regulasi madu asli Indonesia sesuai SNI 01-3545-2004. 

Untuk mengetahui  Daftar Harga Madu Manuka lengkap, dapat diklik di link berikut ini :

MENENTUKAN KEASLIAN MADU MANUKA


Produk-produk kami telah tersedia di supermarket-supermarket premium, klinik kesehatan, klinik herbal, dan beberapa  apotik terkemuka di Jabotabek, Surabaya, Medan, Bandung, Bali, Balikpapan, dan Palembang.

Untuk inquiry dan pemesanan, hubungi nutritionist dan customer service kami di

Mobile : 088262263390
WA       : 082123570024
email : madumanukaindonesia@gmail.com


https://api.whatsapp.com/send?phone=+6282123570024&text=Halo%20Admin,%20%20Saya%20Ingin%20Pesan%20Produknya.





Baca Juga :



































































Keyword : madu manuka jakarta, madu manuka hipoglikemia, madu manuka untuk kesuburan, manfaat madu manuka untuk kesuburan, khasiat madu manuka untuk kesuburan, madu manuka kesuburan, madu manuka indonesia, madu manuka jabotabek, madu untuk kesuburan, madu kesuburan, jual madu manuka, beli madu manuka,  madu new zealand, madu selandia baru, madumanuka, madumanukakesuburan, madumanukaindonesia, madumanukajabotabek, maduuntuk kesuburan, madukesuburan, jualmadumanuka, belimadu manuka, madunewzealand, maduselandiabaru, madu terbaik, madu berkualitas,
Madumanuka, madu manuka, madu manuka Indonesia, madumanuka Indonesia, madumanukaindonesia,madu manuka di Indonesia, madu manuka Jakarta, madu manuka kesuburan, madumanukakesuburan, madu kesuburan, madu kesehatan, madu new Zealand, madu selandia baru, madu untuk kesuburan, madu untuk hamil, madu hamil, madu terbaik, madu radang tenggorokan, madu helicobacter pylori, madu manuka jabodetabek, manuka honey Indonesia, distributor madu manuka, distributor manuka honey Indonesia, distributor manuka honey Jakarta, madu infeksi, madu alami, madu organik, madu manuka  beli dimana, madu manuka jual, jual madu manuka, madu manuka jual dimana, harga madu manuka, harga manuka honey, jual madu manuka asli, jual madu manuka murah, jual madu manuka dimana, jual madu manuka jabotabek, jual madu manuka murni, madu murni, madu manuka murni,madu untuk infeksi

Share on Google Plus

About Madu Manuka

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.situs.web.id